10 Tradisi Seks yang Paling Tak Lazim di Dunia

Jumat, Agustus 02, 2019

HausGol Berita - Dunia ini memang dipenuhi dengan banyak keanehan dan juga misteri. Bahkan tradisi dan budaya dari setiap suku didunia banyak yang berbeda dan unik untuk dilihat. Seperti halnya tradisi Seks. Sebuah aktifitas yang mana menurut orang awam adalah hal yang tabu. Namun ada beberapa budaya didunia ini punya pandangan dan penyembahan yang berbeda untuk aktifitas yang satu ini.

Langsung saja kita bahas, berikut ini 10 Tradisi Seks yang Paling Tak Lazim Di Dunia :

1. Suku Sambians

Salah satu suku yang hidup di Papua Nugini ini bisa terbilang memiliki tradisi Seks yang tidak biasanya. Mulanya didalam suku primitif ini, para laki-laki  akan dipisahkan dari kaum perempuan ketika mereka sudah berusia 7 tahun. Setelah itu mereka akan digabungkan dengan laki-laki lainnya selama kurun waktu 10 tahun. Selama itu, mereka dilarang melakukan komunikasi dengan wanita demi bisa membentuk karakter jantan dalam diri masing-masing. Termasuk dengan meminum air mani dari tetua yang dipercaya akan bisa mempetahankan pertumbuhan dan kekuatan sampai akhirnya kembali ke dalam suku. Menurut kalian ini menjijikan? Ya, tapi itulah tradisi suku Sambians.

2. Suku Mardudjara

Tradisi dari suku mardudjara Aborigin di Australia bisa dianggap cukup menakutkan. Mereka akan melakukan sunat ekstrem kepada alat kelamin pria disana. Sunat di Indonesia memang sudah biasa, apalagi dalam Islam itu adalah kegiatan wajib. Namun sunat jenis suku ini yaitu dengan memotong secara memanjang hingga ke bawah bagian scrotum. Dan darah yang menetes deras itu akan dialirkan ke api dan dianggap sebagai bentuk pemurnian.

3.Suku Trobrainders

Suku primitif yang berada di pedalaman Papua Nugini ini nampaknya masuk dalam studi pembelajaran konsekuensi revolusi sesksual. Tentu saja tradisi di daerah cukup mendatangkan banyak protes karena anak-anak dibawah umur sudah boleh melakukan aktivitas seks. Umumnya wanita usia 6-8 dan pria usia 10-12 tahun sudah di ijinkan untuk melakukan hubungan badan tanpa ada stigma sosial. Meski tradisi ini diwajibkan berdasarkan peraturan adat suku, namun tidak sedikit pemberitaan mengenai berkembangnya penyakit AIDS dalam lingkungan itu.

4. Air Terjun Saut d’Eau & Ritual Voodoo

Saat Anda melakukan liburan ke Haiti, maka sempatkan diri Anda mengunjungi air terjun Saut d’Eaut di bulan Juli. Dalam proses itu Anda akan menemukan ritual yang cukup menyakitkan mata dan perut Anda. Mungkin sebagian berpikir praktisi Voodoo akan melakukan persembahan ritual normal kepada sang dewi cinta. Tapi itu salah. Dalam ritual itu, akan ada beberapa orang yang bertelanjang dada dan mengeliat di lumpur sembari mengikuti ritual. Dan di dalam lumpur itu juga berisikan darah hewan kurban seperti kepala Sapi atau Kambing. Ihh serem...

5. Suku The Nepalese

Salah satu kasus yang berhembus di daratan Himalaya, dimana menyebutkan para pria berbagi 1 istri saja. Hal ini dikarenakan kondisi lahan pertanian yang sedikit. Jadi bagi anggota keluarga yang memiliki anak lebih dari satu akan dihadapkan masalah pembagian tanah. Untuk solusinya, para orang tua pun hanya mencarikan 1 istri untuk anak-anaknya agar mereka bia hidup bersama tanpa ada pembagian harta tanah.

6. Suku The Woodaabee

Siapa bilang kisah cinta hanya ada di Film saja. Buktinya Suku Woodaabee di Nigeria, Afrika Barat, sebuah cinta bisa diperjuangkan. Pria dalam suku ini dikenal bisa mencuri istri orang lain dan mempermanenkannya. Mulanya pernikahan di suku ini telah di atur oleh para orang tua bahkan sejak mereka bayi, dan uniknya juga harus dari garis keturunan yang sama. Di Film biasanya si wanita lebih memilih menemukan jodoh dalam perjalan hidupnya ketimbang terikat oleh perjodohan. Untuk itu, dalam festival tahunan Gerewol, pria Woodaabee akan memakai make up tebal dan kostum serta menari demi mengesankan istri yang telah menjadi milik orang lain itu. Jika seorang pria itu sanggup mencuri istri tanpa terdeteksi (walau sang suami tidak ingin berpisah), maka status mereka akan di akui telah menjalin pernikahan atas dasar kekuatan cinta. Masuk akal ?

7. Adegan Seksual di Publik

Dahulu ada cerita turun temurun yang menyebutkan pasang surut aliran sungai nil di Mesir di sebabkan oleh ejakulasi Atum (Dewa Pencipta). Konsep ini lantas dijadikan sebagai ritual oleh para raja-raja Mesir kuno untuk melakukan masturbasi dan membiarkan ejakulasi mengalir ke sungai nil. Hal ini dianggap sebagai festival Dewa Min demi untuk menjamin kelimpahan air secara terus menerus di sungai Nil.

8. Pederasty Love

Satu lagi praktek seksual yang tidak lazim datang dari Yunani Kuno adalah Paiderastia. Lelaki tua dalam hal ini bisa terlibat sebuah hubungan dengan lelaki yang baru beranjak dewasa. Atau istilahnya saat ini adalah sebuah hubungan Homoseksual. Masyarakat di Yunani Kuno percaya, lelaki tua itu berguna dalam mendidik, melindungi dan mencintai pria yang jauh lebih muda darinya dengan jaminan pahala. Meski hingga saat ini belum ada penjelasan yang pasti siapa yang menerima pahala tersebut.

9. Kanamara Matsuri

Kanamara Matsuri ini bukanlah penyimpangan seksual, tapi ini adalah festival Shinto kuno. Festival ini selenggarakan untuk menghormati kesuburan, mencegah penyakit kelamin menular, dan mengumpulkan dana donasi untuk penelitian HIV. Kalau diterjemahkan Kanamara Matsuri ini berarti Big Iron Penis Lord atau Dewa Penis Raksasa. Cerita menyebutkan acara tahunan ini diketahui selalu dirayakan setiap para minggu pertama bulan April bertempat di Kawasaki, Jepang.

Festival ini hanya berlangsung selama seminggu. Konon katanya ritual ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1600an. Cerita Legenda menyebutkan bahwa dulu ada iblis yang bersemayam di vagina wanita dan mengebiri penis dua pria sekaligus. Lalu demi melenyapkan iblis itu, para gadis pun meminta bantuan dari seorang pandai besi untuk dibuatkan sebuah penis besi raksasa agar bisa memerangi setan tersebut.

10. Onda Matsuri

Onda Matsuri merupakan salah satu festival yang dilakukan oleh orang jepang kuno. Festival ini bisa terbilang yang tertua dari semuanya. Secara harfiah Onda Matsuri berarti festival sawah, dan ada ritual seksual secara publik yang di adakan setiap tanggal 03 Februari di kuil Asuka-ni-imasu, Jepang Barat. Sekita 1400 tahun yang lalu Asuka memang dikenal sebagai jantungnya politik, budaya dan juga kekuatan spritualnya. Kuil Shinto sendiri dikenal akan keseburan legendarisnya yang bisa membawah berkah keberuntungan dalam jodoh hidup.

Lihat Juga : Jadwal Pertandingan Sepakbola

Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »